<$BlogDateHeaderDate$>
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. A.Latar belakang Media merupakan perantara yang membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Gerlach & Elly (1971) mengatakan apabila media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi (hamalik, 1994:6): a.Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar; b.Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; c.Seluk-beluk proses belajar; d.Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan; e.Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran; f.Pemilihan dan penggunaan media pendidikan; g.Berbagai jenis alat dan tekhnik media pendidikan; h.Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran; i.Usaha inovasi dalam media pendidikan. B.Rumusan masalah Apakah dengan penggunaan media dapat meningkatkan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran? C.Tujuan penulisan Setelah menulis makalah ini, diharapkan mahasiswa calon guru dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran terutama dalam hal pemilihan dan penggunaan media. Diharapkan sekurang-kurangnya telah dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana. Disamping itu jg mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, dan mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.. BAB II PEMBAHASAN A.pemilihan media Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaanyang baik. Media yang di gunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbanhan antara lain (a) ia merasa sudah akrab dengan media itu papan tulis atau proyektor transparansi, (b) ia merasa bahwa media yang di pilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri, (c) media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini di harapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ia tetapkan. Heinich dan kawan-kawan (1982) mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif yang di kenal dengan istilah ASSURE. (ASSURE adalah singkatan dari Analyze learner characteristics, State objective, Select, or modify media, Utilize, Require learner Response, and Evaluate). Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran sebagai berikut. (A)Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka siswa sekolah lanjutan atau perguruan tinggi ,anggota organisasi pemuda, pemuda, perusahaan, usia, jenis kelamin, latar belakang budaya dan sosial ekonomi, serta menganalisis karakteristik khusus mereka yang meliputi antara lain pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal mereka. (S) Memilih memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat. Apabila materi dan media pembelajaran yang telah tersedia akan dapat mencapai tujuan, materi dan media itu sebaiknya di gunakan untuk menghemat waktu , tenaga, dan biaya. (U) Menggunakan materi dan media yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu di perlukan untuk menggunakannya. (R) Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong siswa untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai keefektifan proses belajar mengajar . (E) Mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi di sini adalah untuk mengetahui tungkat pencapaian siswa mengenai tujuan pembelajaran, keevektivan media, pendekatan, dan guru sendiri. Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat di lakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut: 1.Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia ( waktu mengajar dan pengembangan materi dan media ), sumber-sumber yang tersedia ( manusia dan material ); 2.Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin di lakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi.setiap kategori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda, dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media penyajian yang beda pula. 3.Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dam keterampilan awal, seperti : membaca, mengetik, dan menggunakan komputer dan karakteristik siswa lainnya. 4.Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan ( preferensi lembga, guru, dan pelajar ) dan keevektivan biaya. 5.Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula: a.Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual dan / atau audio) b.Kemampuan mengakimodasikan respons siswa yang tepat ( tertulis, audio, dan / atau kegiatan fisik ); c.Kemampuan mengakomodasi umpan balik; d.Pemilihan media utama dan madia sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes ( sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama ) misalnya, untuk tujuan belajar yang melibatkan penghafalan. 6.Berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan. Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip pisikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut: 1.Motivasi 2.Perbedaan individual 3.Tujuan pembelajaran 4.Oganisasi isi 5.Persiapan sebelum belajar 6.Emosi 7.Partisipasi 8.Umpan balik 9.Penguatan ( reinforcement ) 10.Latihan dan pengulangan 11.Penerapan Kriteria pemilihan media Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari system instruksional secara keselruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media. 1.Sesuai dengan tujuan yang ingin di capai 2.Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi 3.Praktis, luwes, dan bertahan 4.Guru terampil menggunkannya 5.Pengelompokan sasaran 6.Mutu teknis. B.Penggunaan Media Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yatu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa sehinngga media itu sering di sebut media interaktif. Pesan dan informasi yang di bawa oleh media bias berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu di siapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu di rancang dan di kembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar dan perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran. Berikut ini akan di urikan prinsip-prinsip penggunaan dan pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang akan di bahas tersebut akan mengikuti taksonomi leshin, dan kawan-kawan (1992) yaitu media berbasis manusia ( guru, instruktur, tutor, mainperan, kegiatan kelompok, dan lain-lain ), media berbasis cetakan ( buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran lepas ), media berbasis visual ( buku, charts, grafik, peta, figur/gambar, transparansi, flm bingkai atau slide), media berbasis audio-visual (video, flm, slide bersama tape, televisi), dan media berbasis computer (pengajaran dengan bantuan computer dan video interaktif). a.Media Berbasis Manusia Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi.media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar. Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanta ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar. Langkah-langkah rancangan jenis pembelajaran ini adalah sebagai berikut: 1.Merumuskan masalah yang relevan; 2. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk memecahkan masalah. Gunakan buku teks dan ceramah sebagai sumber untuk menyajikan pengetahuan; 3.Ajarkan mengapa pengetahan itu penting dan bagaimana bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan untuk pemecahan masalah; 4.Tuntun eksplorasi siswa. Sebagai seorang instruktur untuk pelajaran pemecahan masalah, perannya adalah: a.Membiarkan eksplorasi siswa tak terintangi, partisipasi aktif, dan bertanya; b. Membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan terdahulu; c.Membantu siswa membentuk dan menginternalisasi representasi masalah atau tugas; d.Membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan p-engalaman yang lalu yang berisikan masalah yang serupa. Jaga agar pada awalnya analogi ini sederhana; e. Berikan umpan balik mengenai benar atau salahnya jalan pikiran dan jalur pemecahan masalah; f. Gunakan representasi grafik masalah itu yang dihubungkan dengan uraian verbal. 5.Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat kerumitan; 6.Nilai pengetahuan siswa dan dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan. Meskipun pada hakikatnya belajar yang berpusat pada masalah sejalan dengan teknik pertanyaan ala Socrates (karena pelajaran yang berpusat pada masalah di mulai dengan mengajukan pertanyaan), teknik pertanyaan lain dan digunakan untuk menggugah pikiran siswa dan mendorongnya untuk berpikir.pertanyaan dapat diajukan bukan hanya dari guru tetpi juga dari siswa. Penekanan konsep-konsep dan gagasan-gagasan melalui penggunaan pertanyaan pertanyaan pancingan. Langkah-langkah teknik pembelajaran Socrates adalah sebagai berikut: a.Mengidentifikasi pertanyaan heuristic yang meminta siswa berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis pekerjaan/ tugas mereka, misalnya: Bagaimana cara mengubah sikap negative personalia dijurusan kita? Bagaimana tim pekerjaan mandiri dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil belajar? Mengapa jarang sekali siswa bercita-cita untuk berprofesi di bidang pendidikan/ keguruan? b.Pelajaran mungkin bisa dimulai dengan diskusi dalam kelompok besar sebagai pembahasan eksplorasi. Siswa kemudian dapat dikelompokkan kedalam kelompok-kelompok kecil untuk mendalami isu dan gagasan-gagasan yang muncul pada pembahasan kelompok besar. c.Menentukan apakah siswa harus belajar/bekerja bersama-sama dalam kelompok,perorangan, seorang demi seorang,atau secara bebas. b.Media Berbasis Cetakan Materi pembelajaran berbasis cetak yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetak menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong. konsistensi a.Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan cetak huruf dan ukuran huruf; b. Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk,tidak rapid an oleh karena itu tidak memerlukan perhatian sungguh- sungguh-sungguh. format a.Jika paragraph panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai; sebaliknya, jika paragraph tulisan pendek-pendek,wajah dua kolom akan lebih sesuai b. Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual. c. Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilabel secara visual. Organisasi a.Upayakan untuk selalu menginformasikan siswa/ pembaca mengenai dimana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat sepintas bagian atau bab berapa mereka baca. b. Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh. c. Kotak-ktak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks. Daya tarik Perkenalkan setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca terus. Ukuran huruf a.Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya. Ukuran huruf biasanya dalam poin per inci. Misalnya, ukuran 24 poin per inci. Ukuran huruf yang baik untuk teks (buku teks atau buku penuntun) adalah 12 poin. b.Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca itu sulit. Ruang (spasi) kosong a.gunakan spasi kosong lowong taki berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan siswa/ pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk: 1.ruangan sekitar judul; 2. batas tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa perhatian siswa/ pembaca untuk masuk ketengah-tengah halaman; 3.Spasi antar-kolom;semakin lebar kolomnya, semakin luas spasi diantaranya; 4.Permulaan paragraf diindentasi; 5. Penyesuaian spasi antarbaris atau antarparagraf. b.Sesuaikan spasi antarbaris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbacaan; c.Tambahkan spasi antarparagraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan. Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun 1960-an dengan istilah pembelajaran terprogram yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak. c.Media Berbasis Visual Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar.media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Bentuk visual bisa berupa (a) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda; (b) diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materia; (c) peta yang menunjukkan hubungan –hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/ kecenderungan data atau antarhubungan seperangkat gambar atau angka-angka. Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut. a.Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton,bagan,dan diagram,. b. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran ( yang terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. c.Gunakan grafik untuk mengabarkan iktisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa mengoganisasikan informasi d. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat. e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep. Misalnya dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualkan itu secara berdampingan. f. Hindari visual yang tak berimbang g. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual. h. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah di baca. i. Visual, khususnya diagram amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks. j.Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akann efektif apabila(1) jumlah objek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan benar dijaga agar terbatas, (2) jumlah aksi terpisah yang penting yang pesan-pesannya harus ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas,dan (3) semua objek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistic sehingga tidak terjadi penafsiran ganda. k.Unsure-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsure-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi. l.Caption (keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk (1) menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, seperti lumpur, kemiskinan, dan lain-lain, (2) memberi nama orang, tempat, atau objek, (3) menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan (4) menyatakan apa yang orang dalam gambar itu sedang kerjakan, pikirkan, atau katakan. m. Warna harus digunakan secara realistic. n. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen- komponen. d.Media Berbasis Audio-Visual Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yangb diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, penelitian. Berikut adalah beberapa petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi. a.Tulis singkat,padat, dan sederhana. b. Tulis seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama, dan mudah diingat. c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap pikirkan frase yang dapat melengkapi visual atau tuntun siswa kepada hal-hal yang penting. d. Hindari istilah teknis kecuali jika istilah itu diberi batasan atau digambarkan. e.Tulislah dalam kalimat aktif. f. Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. Di perkirakan setiap kalimat memakan waktu satu tayangan visual kurang lebih satu 10 detik. g. Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras. h. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya. Storyboard dikembangkan dengan memperhatikan beberapa petunjuk dibawah ini a.Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk mendukung isi padat pelajaran dan mulai membuat sketsanya b.Pikirkan bagaimana yang akan diperankan audio dalam paket program audio bisa dalam bentuk: diam, sound effect khusus,suara latar belakang, music dan narasi. Kombinasi suara akan memperkaya paket program itu. c.Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam storyboard d.Reviu storyboard sambil mengecek hal-hal berikut: Semua audio dan grafik cocok dengan teks; Pengantar dan pendahluan menampilkan penarik perhatian; Informasi penting telah dicakup; Urutan interaktiftelah digabungkan; Strategi dan taktik belajar telah digabungkan; Narasi singkat padat; Program mendukung latihan-latihan; Alur dan organisasi program mudah diikuti dan dimengerti. e.Kumpul dan paparkan storyboard sehingga dapat terlihat sekaligus. f. Kumpulkan anggota tim produksi untuk mereviu dan mengetik storyboard. g. Catat semua komentar, komentar kritik dan saran- saran. h. Revisi untuk persiapan akhir sebelum memulai produksi. e.Media Berbasis Komputer Dewasa ini computer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Computer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama computer managed instruction (CMI). Adapula peran computer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan,atau kedua-duanya. Penggunaan computer sebagai media pembelajaran secara umum mengikuti proses instruksional sbb: Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan pengajaran; Mengevaluasi siswa; Melakukan analisis statistik mengenai data pembelajaran; Membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau perseorangan). f.Pemanfaatan Perustakaan Sebagai Sumber Belajar Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan menyediakan bahan- bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah/ jurnal ilmiah, peta, surat kabar,karya-karya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan serta bahan- bahan non-cetakan seperti micro-fish, micro-flm, foto-foto, flm, kaset audio/video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato (documenter), dan lain-lain. Oleh karena itu perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan. Label: PENDIDIKAN |
MEDIA PEMBELAJARAN
Media secara harfiah memiliki arti “perantara” atau pengantar. Menurut Education Association, media merupakan benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. Media merupakan alat yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar yang aktif, efisien, efektif dan menyenangkan. Guru yang efektif dalam menggunakan media dapat meningkatkan minat siswa dalam proses belajar mengajar dan siswa akan lebih cepat dan mudah memehami dan mengerti materi pelajaran yang disampaikan guru.
Ada empat fungsi pokok dalam proses belajar mengajar yaitu;
Disamping empat fungsi di atas penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai – nilai seperti di bawah ini:
Ada beberapa media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar,antara lain:
Media yang dapat dilihat ini berupa alat peraga dua dan tiga dimensi, antara lain adalah:
Bagan ialah gambaran dari sesuatu yang dibuat dari garis dan gambar.
Grafik adalah gambaran data berangka, bertitik, bergaris, bergambar yang memperlihatkan hubungan timbale bali kinformasi secara statistik.
Poster merupakan penggambaran yang ditujukan sebagai pemberitahuan, peringatan maupun penggugah selera yang biasanya berisi gambar – gambar.
Sejumlah gambar, foto, lukisan, baik dari majalah, buku, koran atau dari sumber lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengajaran.
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang mewujudkan ukuran dan kedudukan yang kecil dilakukan dalam garis, titik dan lambang.
Semua benda yang dapat dijadikan penunjang tercapainya tujuan pembelajaran dan dapat dilihat dari berbagai arah misalnya buah – buahan, kubus, kerucut, bola, batu, kelereng dan sebagainya.
Daftar Pustaka Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ahmad Sabri. Quantum Teaching. Ciputat. 2007 Label: PENDIDIKAN |